Tiada lelet sehabis itu, dia kelihatannya lekas masuk ke bagian dapur, bisa jadi dia kepingin menyediakan makan malam, tetapi aku teriakan dari luar seumpama aku hangat saja makan di rumah & melarangnya dia pusing-pusing menyediakan makan malam.
Tetapi dia mantap menyulut kompornya kemudian memanaskan seakan bukan menyukai saya lagi dgn kilat. Tiada lelet setelah itu, iapun lagi bercokol di depan aku menyinambungkan perbincangannya. Sayapun bukan kekurangan materi bakal menemaninya. Mulai dari soal-soal kemahiran beta di desa simultan rendah sampai masalah rumah skala beta tiap-tiap.
Gara-gara kelihatannya beta saling terbuka, alkisah sayapun berani melamar mengenai apa yg dikerjakannya semula, dekati lelet sekali hangat dibukakan pintu tanpa aku beritahu seumpama aku mengintipnya semula dari selah jendela. Ka&g dia menatapku kemudian tersenyum seakan memiliki suatu kabar bahagia yg kepingin disampaikan padaku.
“Jadi ayah ini lelet menggetok pintu & menempati di luar semula?” tanyanya seraya terkekeh.
“Sekeliling 30 menit bisa jadi, terlebih dekat aku berbalik, tetapi profit aku seumpama lagi menggetok pintunya dgn keras,” jawabku tetap benar.
“Ha.. Ha.. Ha.. Aku ketiduran simultan nonton kegiatan TV semula,” sabdanya dgn terbuka seraya terkekeh terbahak-bahak.
“Tetapi ayah tak dekati mengintip di tepi rumah kan? Mengobarkan seumpama aku tertidur kebanyakan terbuka pakaianku tanpa kerasa,” tanyanya seakan mencurigaiku semula. Dalam nurani aku sekiranya dia tahu melirik & merasa diintip semula, tetapi aku tak bisa bergaya yg menyangsikan.
https://www.emailmeform.com/builder/form/U6kVPD3voTYstE0dC1
Tetapi dia mantap menyulut kompornya kemudian memanaskan seakan bukan menyukai saya lagi dgn kilat. Tiada lelet setelah itu, iapun lagi bercokol di depan aku menyinambungkan perbincangannya. Sayapun bukan kekurangan materi bakal menemaninya. Mulai dari soal-soal kemahiran beta di desa simultan rendah sampai masalah rumah skala beta tiap-tiap.
Gara-gara kelihatannya beta saling terbuka, alkisah sayapun berani melamar mengenai apa yg dikerjakannya semula, dekati lelet sekali hangat dibukakan pintu tanpa aku beritahu seumpama aku mengintipnya semula dari selah jendela. Ka&g dia menatapku kemudian tersenyum seakan memiliki suatu kabar bahagia yg kepingin disampaikan padaku.
“Jadi ayah ini lelet menggetok pintu & menempati di luar semula?” tanyanya seraya terkekeh.
“Sekeliling 30 menit bisa jadi, terlebih dekat aku berbalik, tetapi profit aku seumpama lagi menggetok pintunya dgn keras,” jawabku tetap benar.
“Ha.. Ha.. Ha.. Aku ketiduran simultan nonton kegiatan TV semula,” sabdanya dgn terbuka seraya terkekeh terbahak-bahak.
“Tetapi ayah tak dekati mengintip di tepi rumah kan? Mengobarkan seumpama aku tertidur kebanyakan terbuka pakaianku tanpa kerasa,” tanyanya seakan mencurigaiku semula. Dalam nurani aku sekiranya dia tahu melirik & merasa diintip semula, tetapi aku tak bisa bergaya yg menyangsikan.
https://www.emailmeform.com/builder/form/U6kVPD3voTYstE0dC1