Saya berpamitan oleh Anda serta aba suamiku oleh latar belakang menyambangi saudaraku.
Sama latar belakang itu mereka mengijabkan tanpa memuat rasa waspada percaya sedikitpun. Sebentar sejarah seusai 1 jam penjelajahan naik taksi sampailah saya dikost Arif. Sesampainya disana saya langsung menuju kamar kost Arif karna saya telah dikasih ingat sebelumnya,
“ Tok…. Tok…. Tok….Rif, buka ini saya Fitha, ” ucapku sambil memalu pintu.
“ Bercakap-cakap Sehat menagih, ” ucapnya.
“ Ceklekkkk…Hey Sehat, yuk masuk ayo, saya kunci semua yah pintunya untuk keamanan kamu, hhe…, ” ucapnya tampak telah amoral saja masa itu.
“ Hemmmm… bercakap-cakap deh tergantung anda saja, hhe…, ” ucapku berserah.
Bertepatan sekali masa itu anakku telah tertidur terbang sesampainya dikost Arif. Saya letakan anakku dikasur lesehan Arif serta saya nyalakan propeler angina biar anaku enggak bangun,
“ Eh udah tidur tuh si Rahel betul Sehat, lucu yah kayak ibunya, ” ujar Arif hormat.
“ Masak sih ibunya lucu??? Akukan bunda anak memiliki anak Three masak bercakap-cakap sih tengah lucu, ” ucapku rendah diri.
“ Kalian tuh Sehat janganlah gitu, pamali tauk…, ” ucapnya.
“ Mengerti tidak sih anda tuh exotis, udah gitu anda semok lagi, guna gemes deh, hhe…, ” ucapnya lantas melayangkan rayuanya.
Masa itu Arif cukup memakai celana boxer serta tuala yang memiliki dipundaknya. Nyatanya kala saya tampak kelihatannya ia anyar siap mandi. Pantes saja ia sedap serta terpandang recent sekali. Raganya yang muka cukup, raga sektor, serta bawaan pengertianya membuatku makin kasmaran saja oleh Arif,
“ Bercakap-cakap-iya Rif makasih yah udah hendak menghargai saya,hhe… Oh bercakap-cakap kini saya udah disini, lantas kamu hendak ngapain dong ???, ” ucapku langsung saja menjerat ia.
https://www.emailmeform.com/builder/form/9caBqnb8WDs2Tl1
Sama latar belakang itu mereka mengijabkan tanpa memuat rasa waspada percaya sedikitpun. Sebentar sejarah seusai 1 jam penjelajahan naik taksi sampailah saya dikost Arif. Sesampainya disana saya langsung menuju kamar kost Arif karna saya telah dikasih ingat sebelumnya,
“ Tok…. Tok…. Tok….Rif, buka ini saya Fitha, ” ucapku sambil memalu pintu.
“ Bercakap-cakap Sehat menagih, ” ucapnya.
“ Ceklekkkk…Hey Sehat, yuk masuk ayo, saya kunci semua yah pintunya untuk keamanan kamu, hhe…, ” ucapnya tampak telah amoral saja masa itu.
“ Hemmmm… bercakap-cakap deh tergantung anda saja, hhe…, ” ucapku berserah.
Bertepatan sekali masa itu anakku telah tertidur terbang sesampainya dikost Arif. Saya letakan anakku dikasur lesehan Arif serta saya nyalakan propeler angina biar anaku enggak bangun,
“ Eh udah tidur tuh si Rahel betul Sehat, lucu yah kayak ibunya, ” ujar Arif hormat.
“ Masak sih ibunya lucu??? Akukan bunda anak memiliki anak Three masak bercakap-cakap sih tengah lucu, ” ucapku rendah diri.
“ Kalian tuh Sehat janganlah gitu, pamali tauk…, ” ucapnya.
“ Mengerti tidak sih anda tuh exotis, udah gitu anda semok lagi, guna gemes deh, hhe…, ” ucapnya lantas melayangkan rayuanya.
Masa itu Arif cukup memakai celana boxer serta tuala yang memiliki dipundaknya. Nyatanya kala saya tampak kelihatannya ia anyar siap mandi. Pantes saja ia sedap serta terpandang recent sekali. Raganya yang muka cukup, raga sektor, serta bawaan pengertianya membuatku makin kasmaran saja oleh Arif,
“ Bercakap-cakap-iya Rif makasih yah udah hendak menghargai saya,hhe… Oh bercakap-cakap kini saya udah disini, lantas kamu hendak ngapain dong ???, ” ucapku langsung saja menjerat ia.
https://www.emailmeform.com/builder/form/9caBqnb8WDs2Tl1