“Aku bercokol tak jauh dari sini dik, aku kepingin bertemu Andik. Ia yakni sahabat lelet aku simultan beta sama-sama bercokol di SMA dulu,” lanjut aku seraya menawarkan tangan aku bakal menyalaminya. Perempuan itu mebalasnya & tangannya kerasa lampas sekali akan tetapi sedikit hangat.
“Oh, yah, terima kasih seumpama semacam itu. Nyatanya dia mempunyai sahabat lelet di sini & dia bukan sempat ceritakan padaku,” ucapannya seraya mempersilahkanku masuk. Sayapun langsung bercokol di karena bangku plastik yg memiliki di bagian tamunya seraya mencermati kondisi dalam rumah itu, termasuk posisi daerah tidur & TVnya demi membandingkan dugaanku simultan mengintip semula
Sesudah aku bercokol, aku berencana melamar hubungannya dgn Andik, tetapi dia kelihatan lekas masuk ke dalam, bisa jadi dia kepingin berpakaian maupun mengambil sesuatu hello&gan.
Cukup bersela sebagian ketika, perempuan itu telah timbul lagi dalam kondisi berpakaian sehabis tadinya tak memanfaatkan blus, terlebih dia membawa segelas kopi & kue kemudian diletakkan di karena meja kemudian mempersilahkanku mencicipinya seraya tersenyum.
“Ampun dik, seumpama bisa aku pertanyaan, apa adik ini kulit daging dgn Andik?” tanyaku kancap kebingungan kelihatannya dia berputih mata, sekalipun aku per semula memperkirakan seumpama perempuan itu yakni rodong Andik.
“Aku bertepatan istrinya bungkus. Mulai three tahun kemudian aku menyampaikan perbauran di Kalimantan, akan tetapi Tuhan belum memberkati seseorang anak,” jawabnya dgn terbuka, terlebih tahu dia riwayat berjarak lintang perihal kerangka belakang perkawinannya, asal usulnya & tujuannya ke Kota ini.
Sesudah aku menyimak pembahasannya perihal dirinya & kehidupannya bersama-sama Andik, aku bisa mengambil kesimpulan jika perempuan itu yakni kaum di Kalimantan yg asal anjuran keturunannya pun bermula dari kaum di Sulawesi.
https://www.emailmeform.com/builder/form/91af8b0XbrT89
“Oh, yah, terima kasih seumpama semacam itu. Nyatanya dia mempunyai sahabat lelet di sini & dia bukan sempat ceritakan padaku,” ucapannya seraya mempersilahkanku masuk. Sayapun langsung bercokol di karena bangku plastik yg memiliki di bagian tamunya seraya mencermati kondisi dalam rumah itu, termasuk posisi daerah tidur & TVnya demi membandingkan dugaanku simultan mengintip semula
Sesudah aku bercokol, aku berencana melamar hubungannya dgn Andik, tetapi dia kelihatan lekas masuk ke dalam, bisa jadi dia kepingin berpakaian maupun mengambil sesuatu hello&gan.
Cukup bersela sebagian ketika, perempuan itu telah timbul lagi dalam kondisi berpakaian sehabis tadinya tak memanfaatkan blus, terlebih dia membawa segelas kopi & kue kemudian diletakkan di karena meja kemudian mempersilahkanku mencicipinya seraya tersenyum.
“Ampun dik, seumpama bisa aku pertanyaan, apa adik ini kulit daging dgn Andik?” tanyaku kancap kebingungan kelihatannya dia berputih mata, sekalipun aku per semula memperkirakan seumpama perempuan itu yakni rodong Andik.
“Aku bertepatan istrinya bungkus. Mulai three tahun kemudian aku menyampaikan perbauran di Kalimantan, akan tetapi Tuhan belum memberkati seseorang anak,” jawabnya dgn terbuka, terlebih tahu dia riwayat berjarak lintang perihal kerangka belakang perkawinannya, asal usulnya & tujuannya ke Kota ini.
Sesudah aku menyimak pembahasannya perihal dirinya & kehidupannya bersama-sama Andik, aku bisa mengambil kesimpulan jika perempuan itu yakni kaum di Kalimantan yg asal anjuran keturunannya pun bermula dari kaum di Sulawesi.
https://www.emailmeform.com/builder/form/91af8b0XbrT89